4178

√8+ Contoh Rumah Adat Bali | Jenis, Contoh dan Fungsinya Secara Lengkap

Kekayaan budaya bali sangat sangat indah dalam bentuk seni arsitekturnya rumah adat bali yang lebih dikenal dengan Gapura Candi Bentar. Walaupun arsitektur tradisional tapi bentuk bangunan, fungsi, struktur dan ornamen tetap indah serta tak kalah dengan arsitektur di ala zaman sekarang ini.

Hal ini karena masyarakat bali menjaga dan telah diwariskan secara turun temurun. Pulau bali juga tersohor dengan eksotisme alam yang sangat luar biasa. Sehingga banyak wisatawan dari manca negara berdatangan.

Meski tercampur dengan orang luar negeri tidak berpengaruh dengan budayanya. Nah pada kesempatan kali ini kami akan berbagi pengetahuan tentang rumah adat bali. Tidak hanya itu kami juga telah merangkumnya dibawah ini. Ternyata masih banyak loh rumah adat bali yang belum kita ketahui. Supaya memudahkan mari kita ulas satu persatu. Simak ulasan berikut ini dengan saksama.

Contents

Keunikan Rumah Adat Bali

rumah adat bali

Ternyata banyak banget loh keunikan yang terkandung dalam rumah adat bali misalnya arsitekturnya, dan juga makna filosofinya loh. Nah hal ini dikarenakan budaya bali mencerminkan rumah adat bali sebab terdapat nilai-nilai agama hindu.

Struktur Rumah Adat Bali

rumah adat bali

Tidak hanya rumah adat Jawa Tengah atau Betawi, rumah adat bali juga mempunyai struktur tata ruangan dan fungsinya antara lain sebagai berikut ini :

  • Merajan (Bangunan Suci)

Fungsi dari bangunan ini sebagai tempat suci atau tempat beribadah kepada Tuhan. Bangunan ini dapat dibagi-bagi menjadi beberapa unit dan memiliki fungsi yang berbeda-beda sedangkan jumlahnya tergantung sang pemilik.

Baca Juga : Contoh Rumah Adat Betawi

Tetapi yang mutlak yang ada dalam satu unit bangunan suci terdiri dari : Kemulan, Penglurah, Padmasari, Taksu, Peliangan dan Piyasan. Pamerajaan merupakan tempat upacara yang digunakan oleh keluarga. Dan kalau diperkampungan tradisional tiap keluarga memiliki pamerajan yang terletak di timur laut pada sembilan petak pola ruang.

  • Bale Delod

Merupakan ruangan yang berfungsi buat menerima tamu atau disebut ruang tamu, selain itu bale delod juga dimanfaatkan untuk kegiatan adat, dan bale kematian yang mana bila ada salah satu anggota keluarga yang meninggal akan dilaksanakan prosesi ngaben.

  • Bale Gede atau Bale Dangin

Umumnya bale terletak di sisi timur atau dangin natah umah, juga sering disebut sebagai bale gede apabila terdapat tiang 12. Fungsi ruangan ini untuk upacara dan juga difungsikan sebagai tempat tidur pula.

  • Bale Meten

Bangunan yang satu ini terletak dibagian sisi utara lebih mudahnya disebelah barat bangunan tempat suci. Bentuk bangunan bale meten ialah persegi panjang, bisa memakai 8 saka yang terbuat dari kayu dan 12 saka rosas.

Fungsi dari bangunan ini buat tempat tidur orang atau kepala keluarga yakni sisebelah kiri, sedangkan bagian sisi kanan bale dimanfaatkan sebagai ruangan suci.

  • Bale Dauh

Letak dari bangunan ini dibagian sisi barat (dauh nata umah) nama lain bangunan ini adalah Bale Dauh. Kegunaan bangunan ini untuk ruang tidur anak remaja atau anak remaja selain itu juga buat menerima tamu.

  • Lumbung Jineng

Sesuai namanya lumbung tempat ini dimanfaatkan untuk menyimpan hasil panen, seperti padi, jagung dan hasil kebun lainnya. Bentuk penyimpananya gabah diletakkan di bagian atapnya, sedangkan bawahnya dibentuk model berantai dan bercengkrama bersama keluarga.

  • Dapur atau Paon

Paon atau dapur yakni tempat memasak bagi keluarga. Uniknya bangunan rumah dapur bali tempatnya terpisah-pisah dengan bagian yang lainnya. Fungsi dapur dibali memang sama-sama dengan dapur pada umumnya namun bagian dapur dibali harus mempunyai tungku atau lebih di sebut dalam bahasa bali Bungut Paon.

  • Candi Bentar

Angkul-angkul atau candi bentar merupakan pintu gerbang yang berfungsi sebagai gapura jalan masuk.

  • Pengaling-aling

Yang terakhir adalah bagian pintu gerbang yang berguna pengalih jalan masuk alhasil jalan masuk tidaklah lurus namun menyamping. Tujuannya agar pandangan dari luar tidak langsung lurus ke dalam.

Material Rumah Adat Bali

rumah adat bali

Secara umumnya setiap material untuk membangun rumah adat bali ini tidak semuanya sama, hal ini dikarenakan pengaruh ekonomi, strata sosial sang pemilik. Kalau pelajaran yang pernah kami pelajari dalam agama hindu itu ada tingkatan jadi orang yang kurang mampu dan bermartabat bisa dibedakan dari rumahnya juga.

Selain itu ada juga yang atap rumahnya menggunakan alang-alang, genting tanah, Ijuk atau yang lainnya sesuai kemampuan sang pemilik rumah tersebut.

Nilai-nilai Rumah Adat Bali

Selain sebagai rumah dan ikon budaya rumah adat bali, ternyata tiap rumah adat bali mengandung nilai nilai filosofi yang menggambarkan budaya lokal bali. Salah satu contohnya ialah ketika akan membuat rumah adat bali yakni terdapat tahapan yang mesti dilakukan yakni minta perizinan kepada leluhur mereka, mengukur luas tanah, ritual persembahan kurban dan peletakan batu pertama, baru selanjutnya proses pembangunan yang ditutup dengan acara syukuran.

Dengan adanya ritual tersebut tak lain mengharapkan supaya rumah yang hendak dibangun tentram tidak membawa malapetaka dan bermanfaat bagi penghuninya. Tidak hanya itu saja, akan tetapi ada aturan semacam tata letak, hal ini tidak jauh juga dengan rumah adat jawa tengah. Contohnya, bagian sudut timur dan utara ialah sebagai ruangan yang disucikan, sedangkan yang bagian selatan dan barat sebagai ruangan suci akan tetapi tingkatannya lebih rendah daripada yang pertama.

Jenis-jenis Bangunan Rumah Adat Bali

Aling-aling

 

rumah adat bali

Bangunan salah satu ini merupakan bangunan yang berdominan menjadi pembatas dari ruangan pekarangan atau tempat suci dan angkul-angkul. Tak hanya itu aling-aling juga memiliki makna tersendiri yakni lebih dikenal dengan terdapatnya hal-hal positif yang masuk bila terdapat bangunan aling-aling dalam rumah tersebut.

Bale Sekapat

rumah adat bali

Bale sekapat merupakan salah satu dari bangunan lainnya yang mempunyai kemiripan dengan gazebo. Bangunan bale sekapat memiliki 4 buah tiang yang difungsikan kamar anak atau pavilium, disisi lain juga digunakan buat bersantai-santai. Selain itu bangunan ini bisa dikatakan sangat simple sebab dengan bentuk segi 4 dan atap yang seperti limasan.

Jineng atau Klumpu

rumah adat bali

Bangunan selanjutnya ini pada umumnya berada di halaman sebuah rumah yang bernama Jineng. Masyarakat Bali juga menyebut Klumpu atau jineng, karena tempat ini menjadi sebuah penyimpanan padi atau gabah.

Baca Juga : Contoh Rumah Joglo

Sedangkan ukuran ruangan ini sama dengan bangunan Bale Sekapat, yakni tidak besar juga tidak terlalu kecil. Kebiasaan masyarakat tradisional bali biasanya menyimpan gabah yang masih basah dibagian bawah atau kolong sedangkan yang sudah kering disimpan dibagian atas.

Ruangan Paon atau paweregen

rumah adat bali

Paon sesungguhnya memiliki kesamaan fungsi dengan dapur, tempat yang digunakan buat mengolah atau memasak makanan. Kebanyakan tata letak bangunan tersebut disebelah selatan atau barat rumah. Tempat tersebut terbagi menjadi 2 bagian yaitu :

  • Ruangan pertama biasanya dengan ruangan terbuka dan memasaknya menggunakan kayu bakar
  • Sedangkan bangunan kedua ialah difungsikan menyimpan makanan dan alat-alat dapur.

Bahwasanya kebanyakan masyarakat bali meyakini bahwa dapur merupakan tempat yang bisa menghilangkan ilmu hitam atau butha kala yang menempel pada rumah tersebut. Alhasil bila salah satu anggota keluarga habis bepergian maka ketika masuk rumah harus memasuki dapur dahulu dibanding bangunan yang lainnya.

Rumah Adat Bale Dangin atau Bale Gede

rumah adat bali

Salah satu kegunaan atau fungsi dari bangunan ini ialah sebagai tempat upacara adat dan buat beristirahat. Letak bangunan ini disebelah timur atap pada bagian dangin natah umah. Bentuk dari Bale Dangin juga persegi 4 tergantung dengan adanya jumlah tiang pada bangunan. Akan tetapi secara umumnya Bale Gede dan Bale Dangin memiliki 12 tiang atau sesaka yang mana 2 buah bale disisi kanan dan kiri.

Bangunan Angkul-angkul

rumah adat bali

Angkul-angkul ialah bangunan yang mempunyai bentuk hampir serupa dengan gapura yang mana memiliki fungsi sebagai pintu masuk. Terdapat hal yang membedakan antara angkul-angkul dengan bangunan lainnya yaitu terdapat sebuah atap diatasnya.

Bangunan Adat Bale Menten atau Bale Deja

rumah adat bali

Bale Menten ialah salah satu bangunan atau ruangan yang dikhususkan untuk tempat tidur anak gadis atau kepala keluarga. Secara umumnya tempat tersebut diletakkan/bangun bagian kiri (kaja).

Bentuk dari bangunan bale menten adalah berupa persegi panjang dan terdapat 2 bale yang ditempatkan sisi kanan dan kiri.

Bangunan Sanggah atau Pamerajan

rumah adat bali

Pamerajan atau yang disebut dengan bangunan sanggah ialah sebuah tempat yang suci untuk seluruh anggota rumah. Biasanya ruangan ini dibangun disisi timur laut dari rumah.

Dengan demikian tersebut menjadi tempat ibadah dan berdoa dilakukan ditempat tersebut.

Bangunan bale Dauh atau Bale Tiang Sanga

rumah adat bali

Tempat yang satu ini juga memiliki sebutan Bale Loji yang mana ialah tempat untuk menerima tamu sekaligus tempat tidur buat anak remaja, tata letak bangunan ini disisi barat.

Baca Juga : Contoh Rumah Adat Aceh

Selain itu ruangan ini juga ada sebuah bale yang terletak didalamnya dengan bentuk persegi panjang. Serta menggunakan tiang atau sesaka yang terbuat dari kayu & mempunyai sebutan yang berbeda-beda tergantung dengan jumlah tiangnya.

Contoh Rumah Adat Bali

Melalui media yang kami ketahui dan terpercaya bahwasanya rumah adat bali itu terbagi menjadi 2 jenis yaitu sebagai berikut dibawah ini.

Rumah Hunian Bali

rumah adat bali

Salah satunya ya rumah hunian bali yang dengan keunikan bentuknya segi 4, selain itu dalam rumah hunian juga terdapat bangunan lainnya dengan fungsi yang berbeda-beda. Bangunan salah satu ini dikelilingi tembok yang menjadi pembatas antara lingkungan rumah dengan lingkungan luar.

Tidak hanya itu di negara cina pun disegani karena terkenal dengan tata cara penempatan lahan yang telah diperhitungkan. Salah satunya sudah tertera dalam kitab suci weda. Peraturan tersebut disebut dengan Asta Kosala Kosali.

Gapura Candi Bentar

rumah adat bali

Untuk yang kedua ini disebut dengan bangunan Gapura Candi Bentar, bangunan salah satu ini dari zaman dahulu sampai sekarang ialah menjadi rumah adat ciri khas bali.

Yang paling menonjol atau bagian dari rumah adat tersebut terdapati 2 bangunan yang sama besar dan tinggi, menjadi ikon atau pintu masuk utama menuju ke halaman rumah.

Secara umumnya pada pintu masuk tersebut terdapat tempat ibadah umat hindu di bali yang terkenal dengan pura.

Walaupun gapura ini terpisah dengan bangunan lainnya, gapura ini tetap saja masih terhubung dengan pagar dan beberapa anak tangga yang terletak dibawahnya.

Selain dinamakan dengan gapura candi, nama lainnya ialah gerbang terbelah, hal ini dikarenakan seakan-akan sebuah gerbang yang terbelah menjadi dua bagian.

Nah demikianlah sedikit pengulasan rumah adat bali, cukup sekian yang dapat admin sampaikan. Bila masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan admin memohon maaf sebesar-besarnya. Sekian dan terimakasih.

Show Comments

No Responses Yet

    Leave a Reply