Puisi Roman Picisan -Selamat datang teman-teman, pada kesempatan yang berbahagia ini akan membahas puisi roman picisan tentang cinta, putus, maaf, ibu, rindu, cinta dan sahabat.
Dapat kita ketahui bahwasanya puisi ini merupakan sinetron yang tayang di chanel RCTI begitu sangat menginspirasi dan sangat legendaris. Maka oleh itu Admin akan berbagi sedikit puisi dari roman picisan.
Karena saking indahnya orang-orang membuatnya menjadi foto dan diedit ada tulisannya agar tidak mudah lupa atau hilang dengan begitu saja.
Baik langsung saja kita ulas, tanpa basa basi mari simak adegan ini, eits salah…ulasan ini :
Contents
Puisi Roman Picisan Maaf
“Maaf merupakan 1 kata sederhana yang melegakan jiwa, maaf ialah 4 huruf biasa tetapi melapangkan hati menyinari wajah kami, memberikan kesempatan buat cinta tumbuh kembali?”
“Maafku mungkin tidak seberapa namun ku ucapkan dengan penuh jiwa, Maaf ku kerap membuatmu kecewa, membuat kamu tidak percaya, membuat kamu tidak dapat membedakan antara rasa dan canda. tapi cukup sampai disini saja kebohongan ini yang aku ingin,,cinta kita diukir mulai dari sini”
“Cinta, aku mohon kepadamu, jangan datang untuk pergi dan jangan berbahagia lalu menyakiti”
“Membuatmu kecewa sungguh bukanlah keinginanku, maaf jika terkadang aku tidak seperti yang kamu harapkan”
“Seribu kata maaf
yang kamu keluarkan
dari mulutmu, tak
Akan mampu untuk
Mengobati setitik luka
Dalam hatiku”
“Bila matahari telah tak lagi bersinar
Maka aku akan menjaidi penerang
Di setiap langkahmu.
Namun bila suatu hari
Hidupku yang telah tidak lagi bersinar
Maka izinkanlah aku mengenangmu
Dalam kisah cinta sejati”
“Lagi-lagi diriku salah
Aku kirra hari ini sudah cukup
Tetapi perjuangan untukmu
Masih saja tetap berlanjut
Aku kira aku harus menjauh,
Namun didekatmu
Senantiasa menjadi tugasku
Aku berharap aku akan sellau salah
Sesalah saat aku mengira
Kamu bukanlah jodohku”
“Maaf,,,
Mungkin hanya kata ini yang dapat aku sampaikan
Maaf,,,aku sudah mengecewakanmu
Maaf…bila aku bersikap seperti anak kecil
Maaf…jika aku menuruti egoku…
Dan maaf…bila aku tak dapat menjadi seperti keinginanmu..”
“Maaf, bukannya aku
Terlalu mudah buat menyerah
Hanya saja aku mulai lelah dengan
Dipermainkan sama cinta”
“Sudah kucapkan maaf
Tapi hatimu tetap keras
Sudah ku katakan cinta
Namun kau tidak peduli juga
Apalagi…
Yang harus aku lakukan
Wahai bidadariku
Masih adakah peduli untukku
Dihati
Atau telah kau sapu bersih
Dengan benci”
Puisi Roman Picisan Putus
“Kita sepakat tuk mengawali semua ini
Tetapi kau sepihak mengakhri
Kita berjanji perjuankan kebersamaan ini
Namun kau menyerah tanpa ku setujui
Padahal rasa ini milik kita,
Kenapa Cuma aku yang tersiksa
Padahal masih ku ingat ikrar cinta kita
Kenapa sekarang kita tidak bertegur sapa”
“Kamu dan aku menyusuri berliku
Kerikil tajam sakiti kedua kaki
Angin dingin menusuk tubuhmu
Akankah kita berhenti sampai disini
Ataukah kita saling melengkapi
Dimana aku ciptakan kehangatan api
Dan kamu menyemat kain menjadi alas kaki”
“Saat aku lelah
Aku minta rindu untuk pergi
Namun rindu tersesat dalam labirin hati bersayam abadi supaya
aku teringat semuanya tentangmu”
“Dulu aku mempunyai dua bintang di hidupku
Namun satu bintang pergi
Dengan membawa separuh nafasku
Kini bintang yang lain merintih pilu
Dan aku takut kehilangan seluruh hidupku
Bintangku
Izinkan aku merawatmu
Karena kamu sangat berharga dagi hidupku”
“Rasa apakah ini
Perih mengiris hatiku
Sakitnya menhujam jantungku
Wahai bidadari pemikat jiwaku
Tak pernah kusangka
Begitu besar artimu
Tak pernah aku mengira
Diammu
Merampas bahagiaku”
“Tidak pernah terpikirkan
Untuk menyakitimu
Sekarang, esok dan nanti,
Kau akan selalu ada dihatiku”
“Aku pikir
Bahagia telah aku dapatkan
Namun jatuh lagi karena ketidakpastian,,,
Tuhan
Jangan biarkan debu halangi langkahku,,,
Jangan biarkan angin membawa mimpiku
Biarkan aku rengkuh banggaku
Supaya mamak dan bapak tersenyum haru”
“Adakah rasa yang lebih menyakitkan
Dari hilangnya hak untuk menyapamu
Adakah rindu yang lebih menyesahkan dari
Simahnya kebersamaan kita”
“Ya allah luka ini tidak hanya diwajahku
Namun juga merobek hatiku
Dadaku semakin sesak
Kekcewaan ini
Mengundang untuk semakin teriak
Sampai kapan ibu disakiti terus olehnya
Kuingin akhiri ini
Ku tak mau ada yang terluka lagi”
Puisi Roman Picisan Tentang Sahabat
“Aku percaya
Persahabatan ini
Sudah dewasa pada akhirnya
Ia memberi nyaman dengan tawa
dia bahagia dengan kebersamaan
Ia tulus dengan pengorbanan
Persahabatan ini tidak selaku saling menguji
Tidak pula ada niat buat menyakiti”
“Ketika aku jatuh terpuruk tidak berdaya
Persahabatanku aku agungkan di nadiku
Tekadku ada di pundak kokoh
Dalam genggaman mereka
Keharuan mana
Yang dapat ku dustakan
Melihat ketulusan
Yang tidak terbantahkan
Semangat mereka begitu membara
Mencari keadilan yang bermuara”
“Disini aku mernagkul sahabatku
Dan disana aku peluk bidadari cintaku”
“Kamu adalah teman dalam suka
Kau ialah teman dalam duka
Kamu menemani dalam sepi
Dan kamu menamani dalam sunyi
Rembulan….
Kamu adalah sahabat
Yang selalu menemani
Disaat kegelapan menghampiri”
Baca Juga : 350+ Kumpulan Puisi Roman Picisan (Cinta, Sahabat, Rindu, Ayah dan Ibu)
“Apa salahku?
Kenapa kebersamaan kami selalu diganggu
Kenapa masalah datang
Mencuri kebersamaan dalam waktu
Jangan pergi bidadariku
Jangan biarkan ku sendiri tersedu”
“Ini tidak tentang romansa
Namun, ini tentang arti bersama
Ketika tangan terbiasa merangkul
Kini patah, karena ego yang terkumpul
Sahabat
Langkah kita biarlah terus beriringan
Tanpa ada amarah di angan
Jangan biarkan dahan kita patah
Jangan biarkan persahabatan terbelah
Kamulah arti bersama sesungguhnya
Saat dia belum pasti kan ku punya”
“Tanpa sahabat,
Maka kesalahan akan sulit buat diresapi,
Ibarat perhiasan,,sahabat alah berlian
Yang sangat berharga”
“Sejenak biar aku lupakan romansaku
Saat tangan sahabatku dipundak ku
Akan aku uikir 1000 dahan
Supaya persahabatan aku tidak terpatahkan
Akan ku lukis satu juta bunga pelangi
Supaya sahabatku selalu mendampingi
Karena sukaku, dukaku, duniaku
Semua semakin indah karena kamu kawan”
“Teman bisa membantu kita saat kesusahan,
Bisa membuat kita tenang ketika keresahan
Dan membuat kita tertawa kembali disaat kesedihan
Namun teman bisa menusuk kita dari belakang
Kapan saja selagi dia mempunyai kesempatan”
Puisi Roman Picisan Terbaru
“Waktu terus berputar
Tetapi hatiku tak kunjung pintar
Kembali berdarah
Selalu bernanah
Ketika menghampiri penolakanmu
Setiap tidak dapat di sambutmu”
“Jangan tanyakan sedang apa aku hari ini sebab
Yang aku lakukan selalu sam, sedang mencintaimu,
Sedang mengharapkanmu, setiap hari”
“Cinta ini membuatku penakut
Aku takut terbang ke langit
Bila nanti dihempaskan tanpa pamit
Aku takut berenang
Bila nanti di buang tanpa kenangan
Kamu terlalu hebat untuk aku dapatkan
Kau terlalu semperuna untuk aku cinta
Sementara aku
Cuma seorang wanita biasa”
“Sakit raga ini masih bisa aku tangani
Namun kaau hati ini yang terlukai?
Aku hanya bisa senyum mensyukuri
Sesakit apapun badan ini
Akan kalah dengan secuil perih dihati
Inikah sakitnya patah hati?
Apa daya diriku ini
Akan ku tetap jalani semua ini
Dengan hati”
“Pokoknya beda ya, kita bangun
Scene lebih ke tatapan mata,
Perasaan sendiri. Disini ada
Puisi-puisinya, itu yang bikin beda”
“Di penghujung hari yang hampir hilang
Aku tetap menggengam rasaku,
Tanpa mempunyai kesimpulan tentang rasamu,
Hanya mampu ratapi rasaku
Dan mendoakan munculnya rasamu”
“Adakah rasa yang lebih menyakitkan dari hilangnya
Hak buat menyapamu? Adakah rindu yang lebih
Menyesakkan dari semua kebersamaan kita?”
“Elu jago matematika, gua jago sastra, semua orang
Punya keistimewaan masing-masing
Jadi, engak usah norak?”
“Hormatku untuk sangkala,
Romansaku untuk sang pencipta,
Terimakasih pada sang pencipta
Atas wulandari yang kau cipta”
“Kata orang di utara, mawar itu indah. Aku diam,
Kata orang di Selatan, lrissantemum lebih indah, aku diam,
Kata orang di Timur, melati paling indah. Aku diam,
Orang di utara, selatan, dan timur diam
Aku bilang, wulandari yang terindah”
“Seseorang berkata
Ada satu cara membuat wanita jatuh cinta
Yakni, berilah dia tertawa namun aku tidak pernah bisa karena
Ketika dia tertawa justru diriku yang semakin cinta”
“Aku pikir benci, ternyata aku peduli, aku rasa dendam,
Ternyata rasa terpendam, apa ini Cinta?”
Puisi Roman Picisan Tentang Kecewa
“Rasaku menggelepar
Ketika pipi ini kamu tampar
Romansaku berduka
Disaat kamu pergi dengan dia
Kenapa kamu suruh aku pergi
Padahal kamu
Tempatku untuk kembali
Kemana lagi cintaku harus berpijak
Kalau kamu pergi
Tanpa meninggalkan jejak”
“Tuhan
Apakah ini mimpi
Bidadariku tidak inginkanku lagi
Tuhan
Apakah harapanku supaya sang purnama
Tidak pernah pergi terlalu tinggi
Aku hanya ingin cinta yang sederhana
Diriku hanya mau menjaga
Kebersamaan ini selamanya”
“Ini bukan sekedar pertolongan
Atau supaya di anggap pahlawan
Tapi harus aku coba yakinkan
Hasratku bukan cuma mainan”
“Kamu ada di dekatku
Bahkan aku bisa memelukmu
Namun jiwamu tidak aku rasakan
Hatimu juga tidak bisa aku dapatkan
Dingin…
Tatapanmu pun membeku
Perih aku rasa ketika kamu menolakku
Bidadari
Apakah ini akan berakhir
Akankah es kebencian di hatimu mulai mencari”
“Aku hanyalah manusia biasa
Diriku tidak sempurna
Aku pun berbuat dosa
Namun aku tetap berusaha
Supaya tidak ada
Kebohongan lagi
Dalam hubungan kita
Namun apa dayaku
Jika kejujuran kamu bilang dusta
Luluh lantak semua asaku
Jika ucapku tidak lagi dipercaya”
“Rasa apakah ini
Perih mengiris hatiku
Sakitnya menghujam jantungku
Wahai bidadari pemikat jiwaku
Tak prnah aku sangka
Begitu besarnya artimu
Tidak pernah aku kira
Diammu
Merampas bahagiaku”
“Cinta ini di injak-injak
Oleh mereka
Yang congkak dan tidak bijak
Aku sadar
Badai ini terlalu hebat
Sampai pertahanan cintaku
Hampir karam
Namun aku coba
Kalau cinta kami sempurna
Pasti kami mampu bertahan
Cinta kami tidak akan tengelam”
“Kamu
Ialah keindahan favoritku
Mataku senantiasa tertuju padamu
Menghindarimu..
Sungguh aku tidak mau
Namun aku paksa raga ini buat setuju
Meskipun rasaku menangis pilu”
“Ada apa dengan rasaku
Apakah cintaku mengaku kalah
Apakah sang pujangga telah menyerah
Aku tetap tidak tahu
Yang aku tahu aku merasa khawatir
Karena selalu aku saksikan air matamu ketika aku hadri
Hari ini
Aku putuskan untuk menyingkir
Supaya senyum di wajahmu kembali terukir”
Puisi Roman Picisan Tentang Ibu
“Ada banyak panggilanmu bunda, mama atau ibu
Satu yang pasti panggilan itu lebih mulia daripada ratu
Engkau rela tubuhmu sebagai pintu masuk kami ke dunia ini
Kau hancurkan egomu demi hadirkan tawa dibalik derai tangis
Engkau adalah pelangi dalam jiwaku
Kau adalah kehangatan disaat aku lelap di dalam pangkuanmu”
“Mak
Engkau peri dunia terindah
Cintamu tercurah
Kasih sayangmu melimpah
Pak
Engkau satria berkuda paling sakti
Pengorbanamu tidak terperi
Seluruh tenga engkau beri
Demi cemerlangnya masa depanku nanti
Terima kasih mak
Terimakasih pak”
Baca Juga : 250+ Kata-Kata Puitis Untuk Sahabat, Teman, Atau Kekasih [Lengkap]
“Terima kasih ya Allah
Atas semua nikmat
Rezeki dan karuniamu
Ya Allah
Hamba percaya
Tidak ada yang terjadi
Secara kebetulan
Semua ini atas kehendakmu
Dan izinmu ya Allah
Ya Allah
Aku serahkan segala langkah
Dalam hidupku padamu
Tuntulah hamba
Ke jalanmu yang benar
Lindungilah hamba
Dan semua orang
Yang hamba sayangi
Yakni mama, papa
Dan adik hamba yola
Dan wulandari”
Puisi Roman Picisan Tentang Ayah
“Tuhan
Pedih ini mengoyak hati
Karena kurobohkan kebahagiaan bapak
Menjadi luluh lantak
Bulan purnamaku pun
Di balik awan tak nampak
Tuhan
Teguhkan hati ini
Agar aku raih lagi senyuman
Di wajah bapakku
Dan tetap jalani romansa
Bersama bidadariku”
“Pak
Engkau setangguh beruang
Sekeras batu karang
Engkau sering membuatku takut
Kau buat hatiku ciut
Tetapi
Hari ini aku lihat air matamu
Engkau hadirkan kata maafku
Sekejap engkau telah menyatukan retak
Menyiram hati yang luluh lantak”
“Wahai sahabatku
Jujur aku cemburu
Melihat kamu bermesraan di depan mataku
Bersamaan dengan wanita idamanku
Mungkin tuhan ingin mengujiku
Menguji keiklhasanku
Supaya rela wulan, bersamamu”
Puisi Roman Picisan Tentang Rindu
“Tentang rindu yang mengusik
Biarlah ini menjadi tanggung jawabku
Pagi biarkan memburu senja
Senja biarkan merangkul malam
Karena waktu tidak akan mampu menyapu rinduku
Tapi kamu
Kamu adalah tujuan”
“Jarak ini memeras rasa
Menguji cinta yang tidak aku biarkan binasa
Aku punya setia
Diriku punya rindu yang membara
Aku tumbuhkan cinta diatas suka cita
Yang indahnya
Yang menjadi sejarah paling indah
Untuk kita”
“Seandainya hati ini bisa dituliskan
Entah berapa juta kata berisi namamu
Seandainya rindu ini bis adi gambarkan
Entah sudah berapa ratus lukisan
Gambar wajahmu
Kita memang berjauhan
Namun percayalah
Ini hanyalah jarak
Bukan hati”
“Tentang rasaku
Yang sederhana
Hanya ingin
Tidak berpisah lagi
Namun kenapa awan mendung
Menghiasai indahnya langit
Kenapa
Mentari menarik diri beri hangatnya lagi
Kenapa semesta mencari celah untuk menghalangi”
“Ada apa dengan bidadariku
Dia sambut rinduku dengan sembilu
Hatiku sakit
Duniaku menjerit
Di hari lahirmu
Engkau membuatku nelangsa
Hingga membuatku diam
Terpaku tak berdaya
Bulan purnamaku
Kenapa engkau biarkan aku
Tersesat dalam diam yang rumit”
“Biarpun jarak membentang
Mata tidak bisa saling memandang
Aku biarkan kata-kata berkelana
Menembus hati yang jauh
Menghapus
Semua air mata yang jatuh”
“Cukup mengagumimu saja
Aku sudah bahagia
Apalagi bisa memiliku
Betapa indahnya dunia ini
Jika kamu dan aku
Bisa bersatu
Dalam satu cinta”
“Untuk rindu
Jangan terlalu
Menggebu-gebu
Nanti juga waktu akan
Berlalu
Dan kamu akan ada disisiku”
“Kita enggak berani untuk ungkapin, kita Cuma berani
Untuk melihat, jadi, dimulut itu kita bilang apa lo?
Namun, di hati gua happy ketemu elu”
“Baik kehidupan sekarang maupun
Kehidupan selanjutnya, aku cuma
Ingin mencintai satu nama saja
Yaitu kamu”
“Rindu, hujan seakan tahu aku sedang
Merindum, meski harapku
Berakhir kecewa”
Puisi Roman Picisan Tentang Cinta
“Kamu hanya tahu bahwa
Aku tidak menyukaimu
Namun kamu tidak pernah sadar
Bahwa aku mencintaimu dalam diam”
“Kalau cinta sungguh mencinta, dia tidak meminta,
Kalau cinta sungguh berharga, dia tidak memaksa
Senyumanmu adalah harapanku, bahagiamu ialah segalaku
Meskipun senyumanmu dan bahagiamu tanpa diriku”
“Kata orang cinta itu buta
Namun mengapa aku tetap bisa memandangi keindahanmu
Kata orang cinta tidak ada logika
Tapi mengapa pikiranku teratur menyimpan senyum mu
Kata orang cinta itu menyakitkan
Tetapi mengapa aku masih bertahan”
“Kamu dan aku akan menyusuri jalan berliku
Kerikil tajam sakiti kedua kaki ku
Angin dingin menusuk tubuhmu
Akankah kita berhenti sampai disini
Ataukah saling melengkapi
Dimana aku ciptakan kehangatan api
Dan kau menyemat kain menjadi alas kaki”
“Tuhan izinkan aku berteriak
Karena kau berikanku
Keberhasilan mutlak
Bulan purnama
Terimalah kemenanganku
Yang aku persembahkan hanya untukmu
Aku percaya ini bukan hebatku
Tapi karena pertolongan dari tuhanku
Tuhan kita”
“Jangan tanyakan siapa aku
Karena aku akan selalu
Menjadi seorang yang memujamu
Laki-laki mencintaimu
Apapun rasamu saat ini
Aku tidak perduli
Karena rasaku yang besar ini
Sudah teruji”
“Cinta yang paling menyakitkan
Ialah cinta tanpa restu
Ingin bersama
Namun tak boleh bersatu
Tuhan
Tolong bukakan jalanmu
Berikan kesempatan untuku
Karena pada saat engkau membuka pintu untuk kami
Tidak ada seorangpun yang mampu menghalangi”
“Kebersamaan ini indah
Tidak akan pernah
Aku biarkan bidadariku pergi
Takkan kubiarkan
Bulan purnama terganti
Andai waktu tak tersekat
Kan ku biarkan
Keindahan ini terus terlihat”
“mencitaimu adalah pilihan
Di cintai olehmu aku anggap anugerah
Menyakitimu kujaga dengan segenap upaya
Disakiti olehmu aku terima semampu raga”
“Ibarat burung merpati
Cintaku terbang tinggi
Karena
Burung merpati mengerti
Sejauh apapun pergi
Pasti akan kembali
Tapi kini
Cintaku bagai sebatang kayu
Yang terbakar tanpa ampun
Begitu gelap hitam
Tidak mampu kembali menjadi pulih”
“Perempuan itu
Bernama wulandari
Bulan purnama artinya
Bahkan bidadari
Pesonanya
Membawa warna indah dalam pandanganku
Senyumannya
Menyerap udara di sekelilingku”
Foto Puisi Roman Picisan
Demikianlah sedikit contoh tentang kata-kata puisi roman picisan yang bisa admin sampaikan, semoga sangat bermanfaat buat kalian semua. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan, kesalahan dalam penulisan atau bahasa. Sekian dan terimakasih.
No Responses Yet